Kamis, 18 Maret 2010

AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH IS..?


AHLUSUNNAH WAL JAMA'AH
Ahlusunnah wal jama'ah adalah sebutan bagi pengikut Rasulullah sepeninggal beliau sampai kapanpun dan hanya merekalah yang nantinya masuk surga dan yang lainnya masuk neraka, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Mu'awiyyah radliyallahu 'anhuma:
عن رسول الله صلى الله عليه وسلم : افترقت اليهود على احدى وسبعين فرقة، وافترقت النصارى على اثنتين وسبعين فرقة، وإن هذه الأمة شتفترق على ثلاث وسبعين فرقة اثنان وسبعون في النار وواحدة في الجنة. قالوا: يارسول الله ماهذه الواحدة؟ قال ما انا عليه اليوم واصحابي
"di riwayatkan dari Rasulillah SAW: umat yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan dan umat nashroni terpecah menjadi 72 golongan, dan sesungguhnya umat ini (islam) akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 golongan masuk neraka dan yang 1 golongan masuk surga. Para shahabat berkata: "wahai Rasulullah siapakah 1 golongan ini?" Rasulullah menjawab: "yaitu orang yang mengikuti apa yang aku lakukan dan yang dilakukan oleh shahabatku"
Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa dari sekian banyak golongan yang ada pada umat islam hanya satu yang selamat, yaitu orang-orang yang mengikuti Rasulullah dan para shahabatnya, yang nantinya disebut dengan sebutan ahlusunnah wal jama'ah.

Rabu, 17 Maret 2010

AL TSABAT FI AL DIIN


Dikisahkan pada masa pemerintahan kholifah Umar bin Abdul Aziz, beliau mengirimkan pasukan untuk menyerang negara Rum (Itali) untuk memperluas wilayah dan menyebarkan agama Islam. Melihat hal yang demikian penguasa Rum tidak tinggal diam, dia pun menyiapkan sejumlah pasukan untuk mengatasi pasukan umat Islam. Pertempuran sengit pun terjadi antara pasukan Islam dan pasukan Rum. Namun kali ini pasukan Islam mengalami kekalahan, dan sebanyak 20 orang tentara ditawan oleh pasukan Rum.
Setelah peperangan selesai para tawanan pun dihadapkan pada kaisar Rum. Kaisar Rum kemudian mengajukan tawaran pada salah satu tawanan tersebut, yaitu memilih diantara masuk agama yang dianut oleh kaisar Rum kemudian dijadikan menjadi salah seorang gubernur diwilayah kekuasan Rum serta mendapatkan harta benda yang melimpah atau memilih untuk mati bila menolak tawaran tersebut. Mendapat tawaran yang menggiurkan dari kaisar, dengan lantang tawanan tadi menolak tawaran tersebut "aku tidak akan menjual agamaku dengan harta benda" jawab tawanan tersebut. Mendengar jawaban tersebut kaisar menjadi sangat marah,

Minggu, 14 Maret 2010

IMPLEMENTASI MAULID NABI SAW

من عظم مولدي كنت شفيعا له يوم القيامة ومن انفق درهما في مولدي فكأنما انفق جبلا من ذهب في سبيل الله
"barang siapa yang memulyakan kelahiranku maka besok pada hari kiamat dia akan kuberi syafaatku dan siapa yang menginfakkan satu dirham untuk memulyakan kelahiranku maka orang tersebut bagaikan menginfakkan gunung emas untuk berjuang dijalan Allah (jihad)"

Rabi'ul Awwal merupakan salah satu bulan yang penting bagi umat Islam, walaupun bukan termasuk asyhurul hurum (bulan-bulan yang dimulyakan). Hal ini disebabkan karena pada bulan ini terjadi peristiwa yang sangat penting artinya bagi umat Islam, yaitu lahirnya seorang manusia pilihan yang nantinya akan menjadi penutup bagi para Nabi dan Rasul. Beliaulah baginda Nabi Muhammad SAW. Nabi yang membawa umat manusia dari zaman jahiliyyah yang gelap gulita menuju zaman islamiah yang penuh dengan cahaya.
Jika kita berbicara tentang Rasulullah SAW, tentu tidak akan ada habisnya, karena beliau adalah manusia yang sempurna baik dari segi fisik maupun akhlak beliau, sehingga walaupun kita menyanjung beliau dengan berbagai macam sanjungan tetap tidak akan mampu menggambarkan kesempurnaan beliau, sebagaimana tertulis dalam kitab burdah karya monumental dari imam al Busyiri:

Sabtu, 13 Maret 2010

Maulid Nabi dalam Dilema



Sejarah maulid Nabi SAW
Kalau kita menengok jauh kebelakang perayaan maulid ini tidak pernah diadakan pada masa kehidupan Rasulullah. Ini kemungkinan disebabkan karena pada masa itu Rasulullah SAW lebih banyak menghabiskan waktu beliau untuk berda'wah dan berperang memerangi orang-orang kafir yang senantiasa mencari celah untuk menghabisi beliau. jadi tidak ada waktu untuk mengadakan acara semacam itu. Baru zaman shohabat acara mauludan diadakan namun mereka melakukannya dengan cara individu seperti bersedekah, membaca sholawat dan yang lainnya, sebagaimana atsar (ucapan shohabat) yang berbunyi:
وقال ابو بك الصديق رضي الله عنه : من انفق درهما في مولد النبي صلى الله عليه وسلم كان رفيق في الجنة.
"Abu Bakar berkata: barang siapa yang menginfakkan satu dirham dengan tujuan memulyakan kelahiran Nabi SAW maka orang tersebut akan menjadi temanku di syurga"
Adapun orang yang pertama kali mengadakannya secara berjama'ah atau besar-besaran ini menurut sumber yang kami temukan adalah Sholahuddin al Ayyubi, pada waktu pemerintahan beliau di Mesir pada tahun 580 H/1148 M, dengan mengadakan semacam sayembara penulisan riwayat dan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.